Rabu, 24 Oktober 2012

CERITA MISTIS DIBALIK TRAGEDI SITU GINTUNG

Di balik tragedi Situ Gintung yang
menewaskan puluhan orang,
banyak cerita misteri yang
mengiringi danau seluas 21 Ha
tersebut. Seminggu sebelum
tanggul jebol, ada informasi kalau
sang penunggu, Nyi Mas Melati
menampakkan diri dengan
berpakaian serba putih di tengah
Situ Gintung, Cirendeu, Ciputat.
Kejadian ini termasuk langka dan
jarang terjadi terlebih setelah
adanya ‘Pulau Bergeser’ di Situ
Gintung tahun 1986. Saat itu,
menurut Abah Nur, 76, tokoh
masyarakat yang yang tinggal
sejak tahun 1965, ada cerita
munculnya ular besar yang
berdiameter sebatang pohon
kelapa.
“Setelah munculnya ular raksasa di
tengah situ, tiba-tiba timbul
gundukan tanah atau yang disebut
sebagai pulau kecil di dalam Situ
Gintung yang bergeser ke tengah-
tengah situ. “Pulau itu terlihat saat
air situ menyusut atau kering. Tapi
kalau meluap tak terlihat sama
sekali,” kata Abah Nur, Jumat
(27/3).
Aroma mistik tersebut kembali
muncul seminggu lalu, saat
sejumlah warga yang sedang
memancing sekitar Pk. 18:30
melihat munculnya sinar terang di
tengah situ. Sinar itu
menggambarkan wanita berparas
cantik yang lebih dikenal warga
sekitar sebagai Nyi Mas Melati,
sang penunggu situ yang
dibangun pada tahun 1933 oleh
Belanda.
Menurut dia, sejak munculnya
penunggu situ, membuat
beberapa warga merasa khawatir
akan adanya bencana alam.
“Namun kami tak menyangka,
ternyata bencana tersebut berupa
ambrolnya situ yang minta tumbal
nyawa,” ujarnya.
BUAYA PUTIH
Cerita mistik dari kawasan Situ
Gintung tak hanya penunggu
wanita cantik saja, namun warga
yang hobi mancing sering melihat
ada buaya putih kerap
menampakkan diri di malam-
malam tertentu.
“Banyak yang sudah melihat buaya
putih itu. Mereka cerita kepada
warga hingga berkembang sampai
sekarang. Apalagi sebelum
kawasan di sekitar situ belum
banyak dibangun rumah mewah,
sering kali dijumpai hal-hal berbau
mistik,” kata Muhamad Piong alias
Cing Muhamad, 72, juru kunci Situ
Gintung.
Menurut Cing Muhamad, dirinya
merupakan keturunan keempat
dari juru kunci Situ Gintung.
“Dahulu situ ini dipegang kakak
kandung ibu saya yakni Ma Enong.
Ma Enong ini merupakan juru
kunci situ pertama yang
diteruskan ke Obri, saudara saya.
Terakhir saya dipercaya. Namun
saat ini sudah tidak aktif lagi,”
katanya.
HAWA SIO (DINGIN)
Keangkeran Situ Gintung, diakui
H.Nun, 67, kerabat dari H.Koko,
pengelola Restoran Situ Gintung.
“Dahulu kala penunggu situ, titip
kepada bapaknya, Soenhaji agar
merawat danau dengan baik.
Akhirnya danau itu dibangun
restoran dan berbagai fasilitas
sampai sekarang,” kata H.Nun.
Ia menambahkan, mungkin terjadi
salah pengelolaan di sekitar Situ
Gintung hingga membuat
penunggunya marah. “Namun
terlepas dari itu semua, saya tetap
meyakini semua musibah
datangnya dari Allah SWT sebagai
ujian kepada hambanya,”
tukasnya.
Warga setempat, Ny.Maria, 47,
mengakui angkernya Situ Gintung
karena hawanya sio (dingin).
“Lokasinya memang indah dan
enak dikunjungi sebagai tempat
rekreasi. Namun, kalau di sana
rasanya aneh dan hawanya dingin.
Tanpa sebab apa-apa, bisa saja
ada pengunjung atau warga yang
meninggal. Seperti minta tumbal
yang terjadi hampir setiap tahun.




                                                                                                         Sumber:Cerita Misteri Indonesia

0 komentar: